Beruang madu atau dalam bahasa latin disebut Helarctos malayanus merupakan spesies (jenis) beruang
terkecil dari delapan jenis beruang yang ada di dunia. Beruang madu (Helarctos malayanus) yang suka
menyukai sarang lebah (anak lebah dan madunya) sebagai makanan favoritnya ini
merupakan binatang khas (fauna identitas) provinsi Bengkulu. Binatang pemakan
madu ini juga menjadi maskot kota Balikpapan.
Beruang
madu dalam bahasa ilmiah disebut sebagai Helarctos malayanus. Sedangkan
dalam bahasa Inggris “Malayan
Sun Bear” atau “Sun
Bear”. Spesies beruang terkecil ini merupakan satwa yang dilindungi
dari kepunahan secara International. Oleh IUCN Red List, binatang pemakan lebah
dan madu yang pandai memanjat ini dalam status konservasidi kategorikan sebagai “Rentan”
(Vulnerable; VU).
Ciri Beruang Madu
Beruang
madu (Helarctos malayanus) mempunyai
panjang tubuh sekitar 1,4 meter dengan tinggi punggungnya sekitar 70 cm.
Beruang madu dewasa mempunyai berat tubuh antara 50-65 kg. Dengan ukuran tubuh
ini, menjadikan Beruang madu sebagai beruang terkecil diantara jenis-jenis
beruang lainnya yang terdapat di dunia. Beruang madu
berwarna hitam, dengan bulu yang keputih-putihan atau kuning yang berbentuk “V”
di dadanya. Moncongnya berwarna lebih cerah dari warna dadanya. Beruang madu
mempunyai kuku yang panjang-panjang dan terdiri dari masing-masing lima pada
sepasang kaki depan dan belakang. Kaki depannya menghadap ke dalam dan tapaknya
licin.
Dengan kukunya dan bentuk kakinya inilah Beruang madu mampu memanjat
pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah. Dalam
kondisi liar, usia hidup spesies beruang terkecil ini tak diketahui. Sedangkan
dalam kurungan, beruang bernama latin Helarctos malayanus ini mencapai umur 28 tahun. Binatang
pemakan madu ini mampu bereproduksi sepanjang tahun. Beruang madu mengandung
selama 96 hari, dan menyusu selama 18 bulan. Mencapai kematangan seksual
setelah berumur 3-4 tahun. Beruang madu hidup di hutan-hutan dataran
rendah, hutan perbukitan, dan perbukitan atas sampai ketinggian 1.500 meter.
Penyebarannya mulai dari Bangladesh; Brunei Darussalam, Kamboja, China, India,
Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Thailand, dan Vietnam. Di Indonesia,
Beruang madu terdapat di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Habitat
Beruang
madu walaupun termasuk ke dalam ordo karnivora (pemakan daging) tetapi bersifat
omnivora (pemakan segala), antara lain binatang-binatang kecil, burung, ayam
hutan, buah-buahan dan daun-daun tertentu terutama pucuk-pucuk palem. Makanan yang paling disukainya
ialah sarang lebah (anak beserta madunya), oleh karena itulah binatang ini
disebut “beruang madu”. Caranya seekor beruang memangsa sebuah sarang madu,
ialah dengan memasukkan kukukuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang
sudah ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya.
Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.
Konservasi
Sejak tahun 1994, Beruang madu (Helarctos Malayanus) (Vulnerable; VU) ancaman kepunahan terhadap Beruang madu
cukup memprihatinkan. Beruang madu banyak diburu orang karena punya nilai jual
cukup tinggi. Yang sering kali diperjualbelikan di pasar gelap antara lain
empedu, daging dan bulu dewasa. Selain itu juga Beruang madu dewasa maupun
anak-anak yang dijual sebagai binatang peliharaan. Ancaman lain
terhadap populasi Beruang madu adalah rusaknya habitat akibat pembukaan hutan
untuk pemukiman dan perkebunan serta kebakaran hutan yang semakin mempersempit
ruang binatang pemakan madu ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar